Edisi 35, 4 Juni 2020
Membangun karir di dalam organisasi menuntut seseorang membuktikan kemampuannya untuk mencapai berbagai target yang diberikan, bersama tim yang ada. Organisasi umumnya mempunyai 2 jalur karir: teknikal dan manajerial. Memang tidak banyak organisasi yang mempunyai jalur karir teknikal. Kebanyakan organisasi menuntut seseorang bisa menunjukan kemampuannya memimpin untuk bisa meniti posisi yang lebih tinggi dalam organisasi. Inilah jalur karir manajerial.
Bila kita menempuh jalur karir teknikal maka umumnya kita bisa mengaitkan antara peningkatan karir kita dengan peningkatan keahlian kita, dan kemudian, setelah pensiun bisa ‘menjual diri’ dengan keahlian tersebut.
Sementara itu, dalam jalur karir manajerial, prestasi Anda ditentukan oleh kinerja Anda. Track record dari kinerja tersebut yang biasanya akan ‘dijual’ ke pasar bila nanti Anda ingin mencari kerja setelah pensiun. Dalam konteks ini, tentunya akan lebih mudah mencari second career di industri yang sama. Tetapi kadang terbuka juga kemungkinan untuk pindah industri. Ini tergantung pada network dan kemampuan Anda menerjemahkan prestasi Anda ke bidang yang berbeda tersebut.
Pilihan untuk menjadi Staf Ahli ataupun Penasehat juga terbuka pada mereka yang berprestasi di kedua jalur karir tersebut, jalur teknikal dan manajerial. Namun menjadi staf ahli dan penasehat akan menghilangkan aspek eksekusi dari pekerjaan Anda. Tidak semua orang nyaman dengan hal tersebut. Alternatif ini, staf ahli ataupun penasehat bisa mengurangi beban kerja, tuntutan waktu dan tingkat stres yang akan dihadapi.
Bila Anda berpikir untuk menjadi Staf Ahli dan Penasehat, maka yang perlu ditempuh selain track record yang baik di tempat kerja Anda, juga kemampuan Anda untuk bisa dikenal di kalangan profesi Anda. Ini terkait dengan kemampuan networking dan keterlibatan aktif dalam berbagai organisasi profesi yang ada.
Namun, setelah semua dilakukan, menjadi Staf Ahli ataupun Penasehat sangat ditentukan oleh peluang yang ada, dan umumnya peluang ini tidak banyak. Karenanya biasanya mereka yang menempuh jalur karir kedua ini, bukan mereka yang berada dalam tekanan kebutuhan ekonomi, tetapi mereka yang memang menikmati pekerjaannya dan tidak ada kebutuhan untuk tetap bekerja.