Sukses Pensiun (2): Menggeser Kontinum.

Edisi 29, 12 Maret 2020

Bila kita ibaratkan ada kontinum antara titik sukses pensiun di kanan, dan ‘gagal pensiun’ di kiri, maka titik kanan menunjukan keberhasilan proses transisi dimana kesejahteraan (aktivitas, ekonomi, fisik dan kebahagiaan) kita meningkat pada saat pensiun dibanding sebelumnya.

‘Gagal’ pensiun tentunya bukan berarti tidak jadi pensiun.  Ini berarti kita gagal melakukan transisi yang baik dalam pensiun.  Jadi di ujung kiri adalah situasi dimana seseorang ketika pensiun menjadi semakin tidak sejahtera: baik secara fisik, ekonomi, maupun kebahagiaan.  Kondisi post power syndrome  adalah salah satu ciri di titik ini.

Untuk memastikan kita bisa bergeser ke kanan maka kita perlu mempersiapkan dan membangun kebiasaan yang sesuai, lebih awal lebih baik.  Dari segi aktivitas, bagaimana kita memaknai kerja akan sangat mempengaruhi bagaimana aktivitas kerja kita setelah pensiun.  Selain itu, aktivitas kita pada berbagai area hidup tergantung pada bagaimana investasi kita dalam membangun makna di setiap area hidup.  Mengenai hal ini, akan dibahas lebih lanjut di artikel mengenai Area Hidup.

Mengelola level stres merupakan aspek penting lain dalam proses transisi.  Pada dasarnya kita bisa berharap bahwa level stres kita akan menurun setelah pensiun.  Paling tidak karena tekanan eksternal hilang: dikejar target, bos pemarah, diperlakukan tidak manusiawi, dan sebagainya.  Tetapi ada potensi stres lain paska pensiun: berkurangnya pendapatan, kejenuhan karena berkurangnya aktivitas, dan lain sebagainya.

Level stres tinggi tentunya akan berpengaruh pada aspek lain kita, fisik (sakit-sakitan), ekonomi (karena biaya untuk pengobatan meningkat) dan kita tidak mampu lagi bekerja penuh karena menurunnya kondisi fisik.

Bagaimana kondisi fisik kita, apakah di kanan (setelah pensiun, kondisi membaik) atau di kiri (memburuk) tergantung juga pada pola makan dan olah raga kita sebelum pensiun.  Pensiun bisa menjadi moment evaluasi mengenai keberhasilan ini.  Menggeser kondisi ekonomi ke kanan tentu tergantung pada seberapa besar tabungan kita dan kesiapan kita untuk menurunkan gaya hidup bila diperlukan.

Akhirnya bila semua aspek tersebut, dikelola dan dipersiapkan dengan baik, maka kita bisa berharap bahwa transisi pada saat pensiun akan meningkatkan level kebahagiaan.

G. Suardhika

Soft Skills Trainer

Leave a Reply

Close Menu