The future is now

Edisi 05, 17 Mei 2016

Ketika muda, baru lulus kuliah, di umur 20 an, atau 30 an, kita masih sering menggunakan pandangan masa depan: nggak papa ber-rakit-rakit ke hulu, berenang ke tepian.  Saya berjuang untuk masa depan saya.  Ketika kita gagal atau melihat orang lain berhasil, bisa jadi kita berkata, ok next time kita akan berhasil atau bahkan, lebih berhasil dari dia…  Tapi ketika kita sampai di akhir 40 an atau di usia 50 an, maka, the future is now(more…)

Continue Reading
Close Menu