Ketrampilan manajer dalam pengelolaan dirinya dimulai dari kemampuan beradaptasi dengan lingkungan yang ada, termasuk perubahan yang terus-menerus terjadi di dalam organisasi. Untuk itu dibutuhkan kemampuan dalam mengendalikan diri sehingga perubahan yang ada bisa dioptimalkan efek positifnya dan diminimalkan efek negatifnya.
Integritas diri adalah modal dasar yang diperlukan manajer sehingga ia mendapatkan respect dari lingkungannya, terutama dari tim yang ia pimpin. Hanya dengan modal itulah ia dapat fokus untuk mencapai prestasi optimalnya.
Dalam menghadapi tantangan yang ada, Pemimpin dituntut untuk menunjukan keuletannya dan tetap menunjukan inisatifnya.
Outline
Pengenalan dan Pengendalian Diri
- Pengenalan diri dengan menggunakan MBTI
- Mengenali hambatan diri dan berlatih bagaimana mengatasi hambatan tersebut
- Kaitan antara emosi, motivasi dan kinerja
- Mengelola emosi berarti mengenali, memahami penyebabnya dan mengelolanya.
- Mengelola beberapa emosi penting: kemarahan, kekecewaan/putus asa, kekhawatiran dan optimisme (emotional intelligence)
Kemampuan Beradaptasi
- Mengenali perbedaan yang ada di lingkungan, termasuk perbedaan expectacy
- Mengelola persepsi untuk mendapatkan aspek positif dalam perubahan
- Berperan aktif sebagai agen yang mendorong dan menerima perubahan positif
Etika dan Integritas
- Mengenali etika moral dan profesional yang dituntut dalam organisasi
- Memahami gap yang ada dengan etika yang ada di dalam diri
- Mendorong diri untuk mencapai standard moral dan profesional yang optimal (spiritual intelligence)
Prestasi Optimal
- Mengenali standard prestasi yang diinginkan organisasi
- Memahami, meng create target organisasi yang optimal
- Membiasakan diri untuk selalu memenuhi tingkat prestasi optimal
Keuletan (Adversity Intelligence)
- Tahapan dalam memproses tantangan: memahami, bertanggung jawab, mengambil kendali
- Menemukan alasan bertahan yang benar
- Mengidentifikasi dan mengelola external factor yang menimbulkan tantangan
- Mengidentifikasi dan mengelola faktor dari dalam diri yang menjadi penghambat
- Faktor-faktor dari dalam diri yang bisa mendorong adversity.
Mengembangkan Inisiatif
- Mengenali hambatan antara rencana action dan inisiatif/solution
- Beda membawa solusi dan added value, dan bukan permasalahan ke tempat kerja
- Mental pendukung inisiatif: percaya diri, keberanian mengambil resiko, kejelasan karir
Mindset sukses dan kemampuan belajar dari kegagalan